Friday, December 13, 2013

Dilamun ombak, menapak dikaki Gugusan Krakatau


  
Pagi pagi di bulan Juli lalu cerita dimulai ketika dapat telepon dari teman bahwa hari ini akan ada acara menemani Prof Boerner dari UIC untuk mengunjungi Krakatau.
Ketika suami menawarkan untuk ikut serta dengan sigap saya menolak.
Kebayang males banget mengarungi samudra biru Selat Sunda yang gulungan ombaknya aduhai itu.
Tak lama kemudian seorang teman menelpon,menyakinkan  & mengatakan bahwa tempatnya menyenangkan untuk didatangi bersama anak anak seperti pulau kecil yang sudah saya kunjungi.
Rencananya akan menggunakan kapal carteran dengan kapasitas untuk 30 orang.
Katanya sayang kan' jika kapal yang sudah di sewa seharga 3 juta itu kosong.



Walau dengan rasa ragu saya akhirnya memutuskan pergi menamani suami.
Mengajak serta ke tiga anak anak.Sikecil senang sekali karena info yang didapat anak anak bisa berenang.
Tapi saya masih merasa ragu karena perjalanan yang ditempuh sekitar 4 jam.
Logikanya saja bila menyebrang dari pelabuhan bakauheni ke pelabuhan Merak saja naik kapal besar sekitar 2 jam saja,bosannya minta ampun.apalagi ini.....
Naik kapal cepat yang memakan waktu 45 menit saja sudah terasa lama karen ombaknya yang lumayan mengocok perut.apalagi 4 jam?
alamak seperti apa ya perjalanan kali ini?





Browsing di google dikatakan bahwa Kepulauan Krakatau
secara administratif termasuk dalam Wilayah Kecamatan Kalianda Kabupaten Lampung Selatan. Kepulauan ini berada di Selat Sunda, diantara Ujung Barat Pulau Jawa dan Ujung selatan Pulau Sumatera.
Secara geografis Kepulauan Krakatau terletak antara 105 20 15 s/d 105 28 22 Bujur Timur dan 06 03 25 s/d 06 10 43 Lintang Selatan. Kawasan lindung/ Cagar Alam mempunyai luas 13.735 Ha. Terdiri dari laut dan daratan.
Iklim dari kawasan ini terdiri dari musim kemarau pada bulan April s/d Agustus dan musim penghujan pada bulan September s/d Maret dengan curah hujan rata-rata adalah 850 mm per tahun.

Walau tinggal di provinsi lampung terus terang saya tidak tertarik mengunjungi Krakatau.
Ya secara saya dan si kecil tidak tahan dengan guncangan ombak alias bakal mabuk kepayang eh salah mabuk lautan hehehehe....
Setelah menjemput Profesor di hotel kami langsung berangkat menuju Kalianda.
Dan ternyata yang jadi berangkat hanya beberapa orang saja,haa.....????
Rencana awal yang saya dengar kami akan menyebrang melalui Krakatau resort.Jadi saya sempat bilang ke suami kalau saya akan tinggal di tempat itu bersama sikecil dan tidak ikut menyebrang

Tapi ternyata kenyataan berbeda kami melalui dermaga Canti di daerah Kalianda Lampung Selatan.
Dermaga kecil yang biasa digunakan untuk tempat bersandar perahu perahu  yang akan menyebrang ke pulau yang ada disekitar seperti Pulau Sebuku,Pulau Sebesi,pulau Umang dll
atau sebaliknya dari pulau pulau kecil itu para penduduk membawa hasil kebun ke kota Kalianda.
Tiba di dermaga terlihat banyak mobil berplat Jakarta terparkir.Ternyata mereka sengaja memarkirkan mobilnya selama mereka berpetualang ke Krakatau.
Kebanyakan mereka menginap dulu si pulau Sebesi semalam karena di Krakatau tak ada penginapan
Terus terang saya keder banget dan sudah mau membatalkan diri ikut serta  melihat kenyataan tidak sesuai bayangan,koq jadi serem gini halahhhh....
Jam 11 siang kami meninggalkan dermaga melakukan perjalanan yang membolak balikan isi perut.
 Bismillah.....lindungi perjalan kami ya Allah
Bismillahi tawakaltu la haula wala quwata ila bilah


sebelum babak belur di lamun ombak


Ternyata kereta kencana menuju Krakatau yang harganya lumayan ini adalah perahu motor kecil tanpa tempat duduk,ahhhh
Saya pikir bakal bisa  menikmati alat transportasi nyaman (dengan harga sewa 3 juta belum termasuk sewa pelampung 20 ribu rupiah perorang.beuhhh...mahal euy...) tapi naga naganya ngga bakalan deh qiqiqiqi

Apa mungkin karena membawa  orang asing yaitu Prof Boerner jadi harganya jadi  lebih mahal.entahlah...
Dari info yang didapat jika ke Krakatau disarankan menginap di pulau Sebesi dulu baru keesokan harinya mendekati Krakatau.
Tapi apa mau dikata besok Prof harus terbang ke Jakarta untuk mengisi seminar.Dan beliau ini sudah mengidam idamkan bila ke Indonesia ,beliau akan mengunjungi Krakatau.Maklum beliau ahli di bidang geologi yang meniliti berbagai bebatuan


Didalam kapal tak ada bangku yang tersedia hanya tikar lusuh.oh..cobaan apalagi ini,
Didalam kapal penumpang disatukan dengan mesin diesel yang baunya wah....
Khusus buat Prof,siempunya kapal menaikan kursi plastik untuk duduk karena ternyata Prof ini tidak bisa duduk lesehan dikarenakan beliau pernah mengalami cedera otot pada kecelakaan pesawat.hebat diusianya yang lumayan senior dan keadaan fisik yang ada masalah beliau semangat sekali berkeliling dunia membagikan ilmunya terkadang secara gratis.Salute prof....

Saya sebenarnya hampir balik badan pulang grakk ketika  melihat ini semua.Bukan apa apa ini saya membawa sikecil.tak terbayang terombang ambing dilautan 8 jam perjalanan di laut lepas dengan kapal seperti ini,OMG no..no..no..huhuhu..



Untuk menghilangkan jenuh dan udara panas saya mengajak sikecil melihat indahnya laut biru dan hijaunya pulau pulau kecil yang dilewati di dek kapal ini.Bernyanyi nyanyi kecil atau melucu yang ngga lucu untuk menghilangkan kebosanan



Penumpang dalam kapal ini terbagi menjadi 2 yaitu kelas reguler yang berada didalam kapal  dengan bonus aroma asap sisa pembakaran pada mesin kapal dan penumpang VIP diatas   dengan bonus angin kencang,asin cipratan air laut.
Yang menyamakan kondisi 2 jenis penumpang ini adalah kami sama sama di di ayun ayun ombak yang aduhai peningnya hiks.....
Pulau Sebuku Kecil terlihat setelah perjalanan sekitar 1 jam.Indah dari jauh hiasan hijau disekir pulau.Warna air laut yang membias hijau biru terasa mempesona.
1 jam perjalanan ini kami masih bisa menikmati karena ada harafan akan menikmati ikan bakar di waktu makan siang di Pulau Sebesi menari nari dimata

 
Ditengah perjalanan kami bertemu dengan perahu sederhana yang membawa beberapa penumpang yang membawa hasil bumi seperti pisang,coklat dan kelapa.
Orang orang pulau yang hebat....mengarungi lautan demi penghidupan,Subhanallah

 
Tak terbayang bagaimana saya bisa mengarungi luat biru yang luas ini hanya dengan mengandalkan perahu kecil itu.
Oh tidak...saya tidak punya keberanian seperti mereka.Terlihat ada penumpang seorang ibu,wah wanita hebat pemberani menerjang ombak di laut dalam,salute........prok..prok..prok..keren mak...



Meninggalkan Pulau Sebuku besar ,lagi lagi melihat perahu perahu sederhana sebagai moda angkutan antar pulau dengan jalan laut luas nan dalam ini,Allahu Akbar.......
Pejuang kehidupan yang mewarisi darah nenek moyang yaitu jiwa pelaut sejati


 
 
Perjalanan sudah lewatt 2 jam,ombak semangkin liar perut sudah mulai teraduk aduk.Dan seperti dugaan sikecil sudah memuntahkan sarapannya tadi pagi kelaut.
Ia mulai terkapar dan untuk menjaga komdisinya kami memberinya panganan kecil dan mengatakan sebentar lagi kita telah sampai dipulau Sebesi untuk mampir makan siang.
Suami dan anak anak berada diatas kapal menikmati keindahan laut dan pulau pulau yang terlihat


Mendekati pulau Umang.hanya melewati saja karena sang nahkoda perahu motor ini memberitahu bahwa kami tidak akan mampir ke pulau ini dikarenakan mengejar waktu.Ahh..kecewa berat.....
Terlihat di atas perahu kaki kaki yang terjuntai karena pemiliknya tertidur diantara angin yang terasa asin he..he..he...



Melihat Pulau Sebesi yang mulai dekat ada harapan bisa melemaskan otot tubuh yang menegang dan menikmati makan siang.
Tapi harapan tinggal harapan lagi lagi nahkoda bilang kami tak bisa mampir karena waktu sudah menunjukan angka 2 berarti kapal akan mengejar waktu untuk balik arah lagi menuju Canti jam 4 sore paling lambat.
oo  what.....
Langsung lemas dengarnya,yang benar saja dari sini saja masih setengah perjalanan lagi menuju Krakatau .Jaraknya sekitar 8 mil lagi ke pulau yang kita tuju.
Impian menikmati siang dipulau yang luasnya mencapai 600 hektar ini kandas digerus ombak yang semangkin terasa,uuuu.....


Sepanjang perjalanan kami tidak melihat hijaunya pulau karena setelah pulau Sebesi hanya membentang luas.Ada juga  terlihat jauh disana Pulau Sertung dan pulau Panjang menyembul diantara lautan
Tapi lagi lagi ditengah keputus asaan terombang ambing dengan perut yang teraduk aduk,kepala berputar dan rasa ngeri dengan sunyinya laut lepas saya melihat perahu sederhana kecil ditengah laut sana.
Dan ternyata dengan zoom kamera saya melihat seorang sang pelaut pemberani,mengarungi samudra hanya menggunakan sampan sederhana



 Gunung Anak Krakatau,terlihat dari Legon Cabe,Rakata besar.
Sejak lahirnya anak krakatau ini ditahun 1927 hingga 1999 ketinggiannya telah mencapai 400m
Krakatau merupakan suatu gugusan kepulauan yang terdiri dari 4 buah Pulau yaitu Pulau Sertung, Pulau Krakatau Besar (Pulau Rakata), Pulau Krakatau Kecil (Pulau Panjang) dan Pulau anak Krakatau yang muncul ditengah ketiga Pulau lainnya pada tahun 1927 atau 44 tahun setelah letusan dahsyat yang mengguncang dunia pada tahun 1883.
Diantara keempat Pulau tersebut, saat ini yang masih aktif sebagai Gunung Berapi adalah Pulau Anak Krakatau ini.


 Dengan hati yang tak berhenti hentinya berdoa saya merayu habis habisan agar si kecil tertidur.Sedangkan para penumpang dewasa sudah berada di dek atas untuk mengatasi mabuk laut.
lihatlah penumpang dibawah mulai terkapar tak berdaya ,di dek buritan kapal diatas penumpang harus merasa bahagia


Mendekati gugusan krakatau perahu memutar.disepanjang gugusan ini banyak terdapat palung dalam dan pusaran air yang bahaya jadi musti berhati hati agar tidak terjebak


 Bahagianya melihat daratan  pantai Legon Cemara di gugusan anak Krakatau.Pantai  mulai terlihat,memberi harafan hidup baru heheheh....
Dinamakan cemara karena vegetasi yang banyak terdapat disana adalah pohon cemara.dan pada tahun 1952-1953 pohon cemara ini sempat punah karena anak krakatau meletus
selain cemara tumbuhan yang ada adalah kelapa dan ketapang.ketiga jenis tumbuhan ini mudah hidup mungkin karena cara jenis perkembangbiakannya yang mudah.
seperti pohon kelapa,jenis pohon ini bisatumbuh dengan cara buah kelapa tua yang terdampar di pinggir pantai yang terbawa ombak.
sedangkan cemara dan ketapang mungkin karena sporanya yang terbawa angin dan binatang.



Perahu Jukung adalah kereta kencana alias alat transportasi yang menghantarkankan kami untuk menjamah pasir hitam pantai krakatau.Berasa seperti si bolang dah...hihihi...
Sedangkan perahu motor tidak bisa merapat karena tidak adanya dermaga.kebayang betapa gemetarnya dengkul saya ketika harus berpindah dari atas perahu motor ke perahu jukung ini.
Sebenarnya nahkoda tidak memperbolehkan kami turun karena waktu sudah hampir jam 4.
Dengan rasa marah dan kesal saya bilang bila saya akan mati jika tidak dibiarkan berhenti sebentar untuk menghirup udara segar,menqoshor sholad zhuhur dan ashar  dan mengisi perut yang melilit karena isinya telah tumpah dilaut lepas.
Saya tidak memperdulikan lagi  celana yang basah.
Para rombongan petualang yang ternyata telah kemah disini sehari sebelumnya langsung memberi saya air bersih juga obat karena mereka bilang muka saya pucat seperti kapas



Allahu Akbar 3x ...untuk mengunjungi pulau ini sungguh berat perjalanannya.ketika kami harus balik lagi untuk pulang si kecil yang telah sedikit segar ternyata trauma dengan perjalan 4 jam tadi.ia berujar

"Mama,coba gunung krakatau ini meletus sekarang,jadi kita tidak usah susah susah naik kapal pulang kembali"
oh anakku...maafin mama ya mengajak kamu berpetualang diumurmu yang segini tetapi mama percaya pengalaman ini menjadi memori yang tak terlupakan seumur hidupmu.
Jika tidak seperti ini jalan ceritanya mungkin kita akan sulit menginjakan kaki di pasir hitam dipantai anak gunung Krakatau ini nak....


 Anak Krakatau ini lahir setelah 40 tahun sang ibu krakatau meletus di 27 agustus 1883.
anak krakatu ini pertamakali muncul di Selat Sunda pada 1927
Pertumbuhan anak krakatau ini masih aktif karena setiap bulannya ketinggiannya masih terus bertambah 5 cm
Ketika meninggalkan gugusan rakata setelah puas mengitari untuk mengintip puncaknya yang masih mengepulkan asap putih dan terkadang guguran lava kecil ada rasa yang sulit diungkapkan.
Perjalanan ini sungguh meluluh latakan semuanya.,lahir bathin,menenggelamkan semua kesombongan diatas kegagahan alam
Lahir secara fisik terus terang berat sekali.Secara bathin sungguh betapa kecilnya diri dihadapan Allah.
Ketika kengerian melanda maka hanya pada Allah sjalah kita berdoa menggantungkan jutaaan yang terbilang harafan.



Kami tiba di dermaga Canti sekatar jam 20.30 wib.Ternyata didaratan banyak yang mencemaskan kami.Perahu motor tidak boleh melaut diatas jam 6 sore.
Apalagi mulai maghrib kami diguyur hujan ditengah lautan.Saya sudah tak ingat lagi bagaimana keadaan kami yang kuyup.
Saya hanya tidur terduduk memeluk si kecil yang ketakutan.
Alhamdulilah ditengah gelap gulitanya malam ditengah laut luas yang dalam kami masih di beri keselamatan untuk kembali pulang.
Tak menunggu lama keluar dari dermaga kami menuju jalan raya mencari restoran yang masih buka di jam  hampir 22.00 wib.
Sebuah restoran padang menghangatkan jiwa raga kami untuk kembali tersenyum

Alhamdulilah....

Photo perpisahan bersama anak,suami,teman teman DR Adrian,DR Melvi,DR Endah dan Prof Boerner
Akhirnya selesai juga pengalaman menegangkan hari ini.....
dibalik kengerian,kecemasan,ketakutan dan lelah ada banyak hikmah yang didapat di perjalanan horor ini,Alhamdulillah....



***  "My Itchy Feet...Perjalananku yang tak terlupakan"GA-nya mak Indah secara tidak langsung memacu untuk menuliskan perjalanan heboh dan menegangkan ini

22 comments:

  1. Replies
    1. beneran mak Ida???ayuk main ke lampung ntar kita tengok pulau2x kecil yg masih alami.

      Delete
  2. Wuiiih seru banget mak, jadi pengen jalan-jalan.
    Salam kenal ya mak, kunjungi rumah saya juga ya banyak downloadan buat anak-anak loh, cek di http://voppytea.blogspot.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. salam kenal kembali mak Voppy...
      ok yg BW ke bloq mak ya :D

      Delete
  3. Life is an adventure ya?hehehe...

    ReplyDelete
    Replies
    1. kira kira begitulah mak Dian hehehe...
      thanks udah mampir, salam kenal ya....

      Delete
  4. anak2 saya beberapa kali minta diajak ke krakatau. Semoga kesampean :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. mak Mira kalo kesana nunggu anak2x udah gedean dikit dan via Nirwana kalianda resort paket travel.itu lebih nyaman.dan bermalam dulu di pulau Sebesi,setelah subuh baru lanjut ke kawasan krakatoa,lebih puas dan nyaman..

      Delete
  5. Wahhhh asikkk aku yang deket krakatau aja belum pernah hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. mak Hana tinggal dimana?perjalanan ini juga ndak direncanakan tapi memang gini kali jalannya kalo ndak,ngga tau kapan ke krakatau lagi heheheh...

      Delete
  6. Wowww, 4 jam diatas laut? Seru kan, mak? Aku pernah merasakannya saat akhir liburan tahun lalu ke Raja Ampat. Ombaknya luarbiasa besar, dan hujan. Jadi pergi dengan kondisi kering, lalu hujan, sampai tiba di lokasi, kering lagi. Tapi terbayar sudah perjalanan itu. Etapi, anak2 hebat ya, mak. Meskipun agak trauma, akan jadi pengalaman seru buat mereka :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. kami PP jadi 8 jam mak
      Raja ampat itu tempat yg paling diidam2xkan utk dikunjungi.makanya lagi rajin cek ticket di traveloka nunggu sale qiqiqi..beruntung mak Mira udah ngunjunginya
      Benar disetiap kelelahan suatu perjalanan InsyaAllah terbayar dengan banyak kepuasan tersendiri ya mak

      Delete
  7. wow...petualangan yg luar biasa mak....aku sanggup gak ya...nyeberang ke bali sj sdh seperti vertigo dadakan...bumi serasa berputar...tp seru buanget pengalaman mak...

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehe...dulu saya sering sprt mak irowati tapi karena sering nyebrang ke pulau pulau kecil dgn jarak tempuh 15 menit menggunakan perahu motor lumayan ngga setepar dulu lagi.kalo naik kapal feri sih pernah yg sampai 8 jam perjalanan dari Padang Sumbar menuju Padang Sidempuan Sumut ,jadi lumayan terbiasa terbiasa.Tapi kalo ke Krakatau,ampuun dah beneran vertigo qeqeqeqe
      Salam kenal ya mak Irowati...

      Delete
  8. benar-benar perjalanan yang tak terlupakan...dan benar-benar hanya bisa berserah kepada Yang Kuasa ya maaak...Krakatau memang menyimpan banyak misteri dan perjalanan menuju tempat ini yang membuat pengalaman perjalanan ini jadi tak terlupakan. Saya sudah catat ya maaak...serunya berItchyFeet ria :D...makasih sudah ikutan GAku :D...

    ReplyDelete
  9. thanks mbak Indah,dirimu membangunkan diriku utk mulai nulis lagi hehehehe....

    ReplyDelete
    Replies
    1. syukur kalau begitu maaak....semoga ngg kapok dan terus menjelajahi cantiknya bumi pertiwi, lalu menuliskannya di blog or bahkan di buku maak :D..

      Delete
    2. makasih dukungan dan doanya mak Indah,semoga tetep semangat hehehe....

      Delete
  10. Mak, ini ke krakataunya kapan ya? Harga 3 juta kalo setelah naik BBM itu murah mak, soalnya aku biasa dapet harga 3.5jt hehe. tapi itu untuk 2 hari. kalo dikau kan sehari semalam aja yah.
    Ini seruuuu catatan perjalanannya, saranku coba tambahkan informasi tanggal pergi kesananya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. mak Noe,ini bulan juli lalu,done...udah tak tambahin.
      makasih ya mak sarannya....
      3 juta cuma sehari doang tanpa bermalam.ditambah biaya pelampung sekitar 300 rb,Rp 25@orang jadi sewa perahunya jumblah jambleh 3,3 juta

      Delete
  11. Mantap Indonesia Banget Bu

    Ceritaku : http://www.tian.web.id/2013/12/dari-kopi-terun-ke-story.html

    ReplyDelete
    Replies
    1. terimaksih kunjungannya ya,salam hangat...

      Delete