Friday, February 21, 2014

JoGJa, pertama menatap kotamu ....

Kami memasuki pinggiran kota Jogja sekitar jam 10 malam.Agak kemalaman karena keluar dari Purwokerto saja kami sudah  diatas jam 3 sore.Selain itu kami sering berhenti sejenak di beberapa lokasi.Jalur rute yang kami lewati adalah jalur selatan dari Bandung,melewati Tasik dan Ajibarang.Sedangkan dari Purwokerto kami lewat Kemrajen,Kebumen,Purworejo minggir ke Bengelen 


.
Sempat berhenti beristirahat di sebuah pom bensin sekalian sholad.Pom bensinnya unik karena arsiteksturnya mirip bangunan etnis tionghoa,begitupun untuk musholanya




Sampai Jogja kami memutuskan menginap di hotel kecil dekat daerah  Wates.
Kalau sudah malam sepertinya tidak memungkinkan untuk kami mencari hotel dikota yang tidak begitu kami kenal.
Hotel yang terlihat dipinggir jalan saja yang kami datangi untuk melepas lelah dan menbalas kantuk selama perjalanan.



Pagi pagi setelah sarapan,mandi dan beberes kami chek out dari hotel.Kami mulai acara hari ini menyusuri jalan menuju pusat kota Jogja.
Ternyata sarapan di hotel tadi
tak begitu mengenyangkan maka kami memutuskan wisata kuliner lebih awal di kota ini.Apalagi kalau bukan gudeg makan khas Jogja


Kami menemukan rumah makan yang menyediakan gudeg(terlihat dari plang besar yang terpampang di sisi kiri jalan)tak jauh sebelum sampai pusat kota.
Kami memutuskan mencicipi gudegnya  Bu Sri dengan ditemani segelas air perasan jeruk nipis yang woww rasanya....
Ini kali pertama anak anak makan gudeg.
Lumayan sih mereka bisa menikmati makanan khas dari Jogjakarta dan Jawa Tengah. Gudeg ini   terbuat dari nangka muda yang dimasak dengan santan, disajikan dengan nasi, kuah santan kental (areh), ayam kampung, telur, tahu dan sambal goreng krecek(krecek itu olahan kulitnya sapi).
Liat tuh penampakan gudeg dan kawan kawan bikin ngier kan?? hiihihi....

                                      

Selesai melahap kuliner jogja,kami langsung memacu kendaraan menuju Malioboro,iconnya kota gudeg ini.
Didepan alun alun kami sudah terjebak macet.Dalam kemacetan kami melihat para pedagang di trotoar.Kami harus berputar untuk memasuki kawasan  Malioboro karena jalan satu arah.


Didepan stasiun Tugu terlihat jajaran parkiran motor dan lalu lintas yang ramai.Ada yang menarik karena ada rambu rambu khusus miniatur sandal jepit tanda untuk pejalan kaki


Tapi apa daya beberapa kali muter parkir selalu penuh.Akhirnya melalui jalan di depan hotel Ibis kami parkir di jalan Mayor Suryotomo.san kami berjalan kaki saja menjelajahi malioboro siang ini

Tak jauh dari itu ada Mall Jogja,maka kami memutuskan masuk ke pusat retail untuk memberi beberapa keperluan dan penganan kecil
Terlihat di ada rak tempat penjualan souvenir.pingin beli tapi agak repot juga karen kami akan menelusuri sudut malioboro dulu.Jadi ngga mungkin kan bawa belanjaan...
Si kakak azzam yang tersenyum manis mendorong kereta barang,bantuin mama ya kak...



Perjalanan dimulai menyusuri Malioboro sambil bertanya mencari info hotel terdekat disekitar Malioboro
Siang yang terik kami lalui dengan merah menyalanya semangat seperti merah baju kami hahahah...

Trotoar yang sejatinya untuk pejalan kaki ternyata punya fungsi ganda yaitu tempat parkir motor.Jadi para pedestrian macam kita musti berjalan diantara barisan parkiran motor hihihi....
Padahal trotoar ini nyaman loh karena ada atapnya yang adem,liat aja atapnya hijau banget karena dari tanaman yang merambat
 

Didepan hotel kami ditawari untuk berkeliling di kawasan ini dengan becak.Saya tanya berapa harga tour becak ini.
Para tukang becak yang mangkal ini berebutan ingin membawa kami.Ada yang menawari Rp 25000 hingga Rp 35000 dengan rute mengelilingi malioboro hingga depan keraton dan katanya mereka akan mengantar kami ke sentra perajin kaos dagadu yang harganya lebih murah daripada kaos yang dijual di pinggiran jalan Malioboro ini.Selain itu kamipun akan diantar ke pusat bakpia pathok


Ya namanya juga belum pengalaman,kami setuju saja dengan harga RP 25000 untuk satu becak.
apalagi saya melihat tukang becak itu  lugu.Dan yang ada di otak saya katanya Jogja itu aman dan murah.Jadi saya mengambil penawaran yang murah untuk 2 becak yang kami sewa.




Berjalan dengan menumpang becak ternyata lumayan juga daripada jalan kaki ditengah terik panasnya Jogja.
Kami tidak diantar ke sentra batik atau kaos seperti yang kami bayangkan.tapi kami diantar berkeliling toko baju yang mirip distro yang harganya lumayan juga.Secara kalo beli diITC cempaka mas atau mangga dua ya tidak semahal ini??  **garuk garuk dompet deh ah...
Selagi kami memilih baju,saya lihat si abang tukang becak mengisi point ke penjaga toko.Katanya mereka akan mendapat undian bila bisa mengantar pengunjung ketempat mereka ...  **jadi bingung,apa maksudnya

Kalau di toko penjual bakpia ini saya baru setuju ini pusatnya karena bakpianya masih hangat.Jadi saya memborong beberapa untuk oleh oleh.
Bakpia adalah makanan yang terbuat dari  adonan tepung yg dibentuk bulat lalu dalamnya di isi dan  dipanggang.
sekarang isiannya beraneka ragam yaitu ada kacang hijau,nanas,durian,keju dengan gula

Selesai belanja bakpia kami dantar berkeliling hingga ke kraton dan masjid gedhe dialun alun


kami diantar lagi hingga didepan hotel di jalan Malioboro.Hari sudah mulai sore dan semilir angin membuat perut kami keroncongan untuk ngemil penganan sore.

Tepat didepan hotel Ibis dimana kami memarkir mobil,terlihat ada yang jualan wedang ronde.
Minuman penghangat khas Jawa.Lagi lagi ini pertamakalinya anak anak menikmatinya


Akhir sore kami putuskan beristirahat di hotel yang letaknya tak jauh dari Malioboro.Kali ini kami tak mau menggunakan jasa becak yang bergerombol memaksa kami untuk menggunakan jasanya ketika kami keluar dari hotel.
Seperti siang tadi mereka menawarkan jasanya.tapi kali ini mereka menurunkan harganya hingga Rp 10000.
Tapi maaf ya ..saya sudah mutung di bohongin tadi siang(sempat nanya dengan petugas hotel tarif becak disini)
huhh...kiraiin pada jujur ternyata akal akalanan  saja untuk mendapat untung yang buanyak tampa mempertimbangkan sesak di dadaku  hiks..
Selagi membeli topi rajutan dikaki lima saya sempat ngobrol dengan si ibu yang jual dengan menggunakan bahasa jawa.
Saya buat sehalus mungkin penggunaan kosakatanya.Lumayan agak sedikit memeras  dan memilah ingatan tentang bahasa jawa.
Walau lahir dan besar di Sumatera,darah jawa mengalir di diri saya dari garis ibu.bahkan mbah kakung saya berasal dari Jogja jga mbah putri berasal sari Muntilan.
Ternyata penggunaan bahasa jawa membuat obrolan cair.
Beliau mengingatkan saya untuk tidak makan di lesehan di sepanjang jalan ini.Harganya mahal sekali 1 orang kalau dengan minuman   bisa kena harga minimal Rp 50000 dengan rasa yang tidak di jamin enak.Bahkan katanya terkadang itu makanan sisah kemarin.
Beliau kasihan dengan orang yang datang ke Jogja tapi kejeblos atau kegetok orang orang nakal.
Iseng saya tanya harga becak,beliau bilang harganya cuma Rp 5000 saja karena paguyuban becak itu sudah di gaji pihak Kraton dan mereka dapat tip dari empunya toko toko yang didatangi pengunjung yang menggunakan jasa mereka.....benar sudah diduga ada jebakan batman disini hihihi....




Berjalan kaki mengelilingi Malioboro malam hari.Benar kata mas Katon di Jogja malam hari banyak musisi jalanan yang beraksi.Dan turis lokal seperti kami banyak yang menikmati atraksi disisi trotoar sepanjang jalan Malioboro


Makan malam kali ini kami memutuskan ke resto japan cepat saji di mall.
Ya selain tempatnya nyaman,halalnya & rasanya  terjamin juga harganya  setengah harga yang di tawarkan di lesehan  sepanjang trotoar tadi


Selesai makan kami berkeliling di counter batik di hall mall ini. Wah..ternyata selain harganya murah kwalitas jauh berbeda dengan yg di toko toko yg kami datangi siang tadi.Bila batik tulis disana harganya diatas Rp 350000  maka disini hanya Rp 150000 saja,jadi tau deh kalau ke Jogja musti celingukan dulu biar dapat harga yang pas di hati dan dompet,halahhh hihihihi ....
Begitupun untuk bakpianya ternyata enakan yang didalam supermarket Hero karena rasanya lebih enak dengan topping yang lezat pula.
Masalah harga beda Rp 4000 doang.Begitu juga souvenir lebih murah
Halahhhh....koq ya baru pertama ke kota ini sudah ngerasa tertipu gini.Atau mungkin informasi kurang atau memang begini nasip pelancong jiahhhhh melase rek....


Kami kelarkan jalan jalan malam ini sekitar jam 11 malam dan kembali ke hotel untk istirahat
Pelajaran hari ini:
*Cari banyak informasi ketika bermaksud mengunjungi tempat baru(tanya ama om gugel gih..)
*Bila memungkinkan gunakan bahasa penduduk setempat biar bisa berkomunikas dan mendapatkan info yang benar(tapi susah juga tanah airkan bahasanya bejibun ye....)
*Jangan mudah percaya pada orang dengan tampang lugu  
*Jangan tampakan bila kita adalah pedatang karena bakalan  ada yg akan bersiap menerkam (tampakan sebagai penguasa lokal wkakaka....)
*jangan perlihatkan rasa ingin walau sebenarnya pingin   *ingin nimpuk,ingin ngelabrak,ingin beli ini itu,sok ngga butuh aja dah  hihihi....


ah udah dulu,ntar lanjut lagi..............

4 comments:

  1. Kenapa gak colek2 saya mbak... *premannya yogya* upss hihiii

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahaha..iya mbak,harusnya gitu tapi waktu itu ngga inget kalo punya temen reman yogya juga hihihi....

      Delete
  2. uwaaa bener2 menikmati jogja banget ya mak,dari pagi mpe malem.seru banget..
    salam kenal mak^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. salam kenal balik mbak....lumayan dapat kesempatan ngubek ngubek jogja beberapa hari.mengenal tempat dan sekilas budayanya yg keren pake bingits...

      Delete