Perjalanan dari Garut yang sudah sore menyebabkan kami sampai di perbatasan jawa barat danjawa tengah sudahlarut malam.Jam telah menunjukan angka 9 malam.maka kami memutuskan untuk mencari hotel disekitar daerah Ajibarang Wangon.Sepertinya efek kejebak macet di pintul keluar tol Purbaleunyi membuyarkan rencana awal.
Tepat jam 10 malam kami menghentikan mobil di wisma atau penginapan yang banyak tersebar disepanjang sisi jalan raya ini.Walau maunya bermalam di Purwokerto tapi ngga sanggup melawan mata yang mulai byar pett hihihi.... jadi nginap di daerah Wangon.
Pagi pagi setelah sarapan kami pun bergegas menuju Purwokerto.Kami memutuskan untuk mengunjungi tempat wisata Batur Raden(bukan batu raden loh.....)
Lokasi Batur Raden dari penginapan tadi terletak sebelum jalan menuju kota Purwokerto.Jadi langsung deh kami belok kiri menuju jalan arah Batur Raden.
Tepatnya berada di sebelah utara kota Purwokerto.Menuju tempat wisata yang terletak didaerah tinggi dengan sudut kemiringan sekitar 30derajat dan jalan yang tidak begitu besar,suami agak hati hati takut nyenggol mobil yang turun dari arah berlawanan.
Tapi walaubegitu kami menikmati sekali hawa dingin yang mulai menusuk spanjang jalan menuju keatas ,hmm...
Ternyata kawasan ini terletak tidak jauh dari lereng sebelah selatan Gunung Selamet.
Sampai dilokasi ternyata masih pagi saja tempat parkir mulai penuh.Dari tempat parkir kami berputar menuju lokasi.
Dari depan ketika sampai kita akan disambut dengan gapura pintu masuk dengan loket penjualan tiket sebelah kiri .
oya,disitu ada patung semar gareng yang setia berdiri menyambut para pengunjung daripagi sampai pagilagi wkakakakak.....
Didepan pintu masuk sebelah kanan ada penjual sovenir yang menggoda,halahhh... dasar emak emak ngga bisa nahan pandangan hihihi
Untungnya suami dan anak anak langsung membunyikan pluit peringatan agar tidak buru buru berburu souvenir.Eit harganya muahal rek,ngga jadi ah sambil ngeloyor pergi...
ssttt...ada wifinya juga loh,lumayan biar bisa langsung update status deh ah qiqiqiqi
Kawasan obyek wisata Batur Raden ini mempunyai luas tanah keseluruhan sekitar 16,5 Ha, dengan luas lahan investasi 4 Ha.hmm...luas banget ya ...
Setelah melewati gerbang kita akan berhadapan dengan jalan yang disisinya terdapat sedikit sejarah Batur Raden.Terlihat ada kotak kaca yang berisi Harimau yang di awetkan.Apa ini harimau yang turun dari gunung Selamet yang punya ketinggian 673 meter itu ya??tertangkap dan diawetkan?kasihan banget...
Disampingnya ada denah dari areal kawasan ini,jadi difoto dulu biar jangan nyasar hihihi....
Setelah berjalan beberapa meter kita akan di suguhi 2 patung yang berpakaian baju jawa.Setelah didekati baru tahu ternyata patung ini simbol dua sejoli yang bikin sejarah nama Batur Raden ini berawal
Konon patung ini ini di umpamakan sebagai seorang pemuda bernama Suta,ia seorang pembantu laki laki (dalam bahasa jawa pembantu itu namanya Batur) dan patung seorang wanita itu adalah perwujudan dari seorang puti ningrat(ananknya adipati yang bergelar ningrat Raden)yang menjalin kisah romantis seperti romeo juliet dengan dibumbui tidak ada kata persetujuan.
Yang endingnya bisa ditebak yaitu mereka lari hingga ke daerah kaki Gunung Selamet ini hingga akhir hayatnya...ooh so sweet...
Beranjak ke tengah pemandangannya makin oke aja
Banyak terdapat air terjun dilokasi wisata ini.Mungkin karena ada aliran sungan Gumawang yang mengalir hingga ke bawah kaki gunung ini maka area yang berkontur ini menghasilkan efek air terjun alami
Untuk menghubungkan satu area dengan area yang tidak datar ini maka peletakan jembatan dengan cat warna merah begitu kontras menawan.
Tepat diatas jembatan gantung pemandangan yang terlihat woww oke banget
mungkin karena terletak diarea yang lebih tinggi dari dataran yang lain maka pemandangan terlihat jelas.
Ketika diatas jembatan kami mendengar cerita dari petugas bahwa Jembatan gantung yang berwarna agak nge pink ini pernah roboh loh...wah ngeri dah membayangkan jatuh dengan ketinggian yang lumayan dan dinantikan batu batu cadas besar dibawahnya wahhhh...
kejadiannya tepat di hari kedua Idul Fitri tahun 2006. Robohnya jembatan itu menewaskan sembilan orang serta puluhan lainnya mengalami luka-luka. Perawatan jembatan seharusnya biusa memperhatikan kekuatan tali jembatan dan ada petugas yangmenjaga untukmengontrol orang yang berada di jembatan agar tidak putus akibat kelebihan bobot.
Setelah menyebrangi jembatan kita bisa melihat dengan jelas kolam pemandian air hangat dibawah.Karenakaliini tidak membawa peralatan renang dan memang akan langsungmenuju jokja jadi rengekan sikecil yang ingin mandi di abaikan,sabar ya dek,lain waktu aja heheheh....
Turun melalui tangga bertemu lapangan luas.ternyata teriknya mentari disiang ini lumayan juga.Dinginnya berganti panas.tapi takmenyurutkan si kecil untuk menyewa kendaraan khusus seperti sepeda yang digoes mengeliling lapangan didepan pintu masuk kolam renang.
Dipojokkan ada panggung dengan para pesinden danpemain gamelan jawa mendendangkan lagam jawa menghibur pengunjung.Hmm...suasananya jadi berasa jawa sekali....
Akhirnya kami keluar juga dari aerea wisata.sambil melepas lelah kami menikmati sejenak para seniman dengan musik traditional dan tarian ceria di pelataran depan
sebelum meninggalkan gerbang kami melihat ternyata semangkin siang tempat ini ramai dipenuhipara pedaganag cinderamata.dan ternyata ada banyak penjual binatang yang di awetkan..
Selain itu ada yang jualan durian,alamak tak tahanpula kami bila tak mencicipi durian yan Rp 15000 sampai Rp 20000 sebutir,ngga usah banyak perjalanmasih panjang nantimabuk duren gimana heheheh....
Keluar dariBatur raden kamipun meluncur ke bawah menujmu kota Purwokerto yang jaraknya kurang lebih 15 km untuk sowan sejenak ke rumah seorang keluarga.dan selanjutnya langsung jalan lagi melanjutkan perjalanan ini........
Dari patung simbol Batur Raden kami mengambil arah menuruni tangga di sisi kiri.sikecil ribut mengajak masuk ke
studio alam yang berada dalam pesawat tebang,wah ntar aja deh kita keliling dulu ya...
Menikmati air yang mengalir di tebing bebatuan cadas,rasanya begitu nyaman.....
Banyak terdapat air terjun dilokasi wisata ini.Mungkin karena ada aliran sungan Gumawang yang mengalir hingga ke bawah kaki gunung ini maka area yang berkontur ini menghasilkan efek air terjun alami
Untuk menghubungkan satu area dengan area yang tidak datar ini maka peletakan jembatan dengan cat warna merah begitu kontras menawan.
Udara dingin membuat kenyangnya sarapan tadi menguapbergantirasa lapar apalagi di sepanjang aliransungai Gumawang banyak terdapat pedagang.Untuk melepas lelah setelah berjalan dan berkeliling dengan area yang tak sama tingginya maka kami langsung menuju tikar tikar yang menghampar berjajar dengan gemercik aliran sungai kecil sambil menikmati sate lontong kelinci,bakwan,dan pecel,lumayan.....
Setelah selesai menikmati penganan tadi kami bergegas menuju area dibawah tepat jembatan.Disini air terjunnyanya lebih deras mungkin karena berbatasan langsung dengan sungai diatas.
Sebelum memutuskan untuk menaiki tangga menuju jembatan merah yang menghubungkan daerah sebelah perbukitan dengan daerah sebelah pintu keluar (2 area yang dipisanhkanoleh jurang)kami menyempatkan melihat ikan yang terdapat dikolam yang ditumbuhi bunga teratai
pemandangan wahana wisata Batur Raden dari atas jembatan
mungkin karena terletak diarea yang lebih tinggi dari dataran yang lain maka pemandangan terlihat jelas.
Ketika diatas jembatan kami mendengar cerita dari petugas bahwa Jembatan gantung yang berwarna agak nge pink ini pernah roboh loh...wah ngeri dah membayangkan jatuh dengan ketinggian yang lumayan dan dinantikan batu batu cadas besar dibawahnya wahhhh...
kejadiannya tepat di hari kedua Idul Fitri tahun 2006. Robohnya jembatan itu menewaskan sembilan orang serta puluhan lainnya mengalami luka-luka. Perawatan jembatan seharusnya biusa memperhatikan kekuatan tali jembatan dan ada petugas yangmenjaga untukmengontrol orang yang berada di jembatan agar tidak putus akibat kelebihan bobot.
Setelah menyebrangi jembatan kita bisa melihat dengan jelas kolam pemandian air hangat dibawah.Karenakaliini tidak membawa peralatan renang dan memang akan langsungmenuju jokja jadi rengekan sikecil yang ingin mandi di abaikan,sabar ya dek,lain waktu aja heheheh....
Turun melalui tangga bertemu lapangan luas.ternyata teriknya mentari disiang ini lumayan juga.Dinginnya berganti panas.tapi takmenyurutkan si kecil untuk menyewa kendaraan khusus seperti sepeda yang digoes mengeliling lapangan didepan pintu masuk kolam renang.
Dipojokkan ada panggung dengan para pesinden danpemain gamelan jawa mendendangkan lagam jawa menghibur pengunjung.Hmm...suasananya jadi berasa jawa sekali....
Akhirnya kami keluar juga dari aerea wisata.sambil melepas lelah kami menikmati sejenak para seniman dengan musik traditional dan tarian ceria di pelataran depan
sebelum meninggalkan gerbang kami melihat ternyata semangkin siang tempat ini ramai dipenuhipara pedaganag cinderamata.dan ternyata ada banyak penjual binatang yang di awetkan..
Selain itu ada yang jualan durian,alamak tak tahanpula kami bila tak mencicipi durian yan Rp 15000 sampai Rp 20000 sebutir,ngga usah banyak perjalanmasih panjang nantimabuk duren gimana heheheh....
Keluar dariBatur raden kamipun meluncur ke bawah menujmu kota Purwokerto yang jaraknya kurang lebih 15 km untuk sowan sejenak ke rumah seorang keluarga.dan selanjutnya langsung jalan lagi melanjutkan perjalanan ini........
asyikkk sekali maaakkk.... aku pernah kesana waktu masi kecil jd gak begitu menikmati... udah gede #gedebanget# pengen lagi kesana
ReplyDeletesalam kenal mbak Icha.....
Deleteayoo kesana lagi,tempatnya recomended deh...kan deket tuh dari Jogja
eh tapi Gn Selamet statusnya blm adem ya,ntar kalo udah ok kunjungi aja
kami saja yg jauh dari Purwokerto pingin ngunjungi lagi krn belum puas hihihi....
salam....