Ada apa di Bamboo Village/Kampung Bambu Bandung??

Seringnya saya melihat link tautan tentang tempat tempat keren di kota Bandung  yang di rekomendasikan di laman situs dan sosmed,membuat saya semangat untuk mengunjungi tempat tempat tersebut ketika ada waktu libur

Salah satu tempat wisata yang menjadi tujuan kami  adalah Bamboo village .Kawasan wisata yang terletak di jalan Kolonel Masturi  Km 11 Situ Lembang Cisarua Bandung.Tempat ini selalu ramai dengan pengunjung.Hal ini di karenakan memang letaknya di daerah dingin dengan suasana alam yang menyegarkan

Untuk menuju ke kawasan bamboo village atau dusun bambu ini memerlukan perjuangan tersendiri menghadapi macetnya jalan raya menuju Lembang yang bisa memakan waktu 4 jam.

Karena kami dari Jakarta jadi rute jalan yang ditempuh adalah setelah keluar dari tol Cipularang kami tidak keluar dari gerbang tol Pasteur untuk menuju Lembang tetapi kami mengambil jalur rute keluar dari gerbang tol Cimahi.Setelah melewati Pasar Cimahi,ambil jalur ke kiri yaitu jalan Cihanjuang.Dari jalan ini tembus ke Jalan Kolonel Masturi.Di jalan ini kita akan melihat baliho kawasan wisata Dusun bambunya.Ini tips agar tidak

terjebak macet lama di sepanjang jalan raya Ledeng Lembang.

Tempat Dusun Bambu ini memang cocok untuk tempat wisata keluarga.Dimana konsep yang di usungnya pun konsep ekowana wisata konservasi tanaman bambu.

Harga tiket masuk ke kawasan ini sangat terjangkau yaitu hanya 15 ribu per orang.Potongan tiketnya di simpan jangan di buang karena ketika pulang nanti bisa ditukar dengan sebotol air mineral.3 tiket bisa di tukar dengan bibit tanaman juga.

Setelah memarkir kendaraan dan membeli tiket,kita masuk ke kawasan dengan 2 cara yaitu jalan kaki sekitar 300m menyusuri sawah hingga ke tempat atau naik angkot kuning gratis yang di sediakan di samping pintu masuk.

Kawasan ini banyak di kelilingi pohon pinus dengan tanah berkontur.Turun dari angkot kita akan di suguhi susunan bambu di depan halte.Untuk menuju restorannya kita menaiki tangga.

Harga makanannya bervariasi sekitar 20-50 ribu tergantung jenis makannya.

Cara pembayarannya dengan membeli kartu dengan harga yang di inginkan.Kartu ini yang kita gunkan sebagai alat pembayaran di konter makanan yang kita mau.

Setelah membeli makanan,kita bisa menyantapnya di balkon  lantai atas dengan pemandangan aliran sungai  kecil,taman bunga,Cafe Burangrang di luar.Bila melihat ke dalam maka kita akan melihat kerennya hiasan bambu pada ceiling pasar katulistiwa di bagian dalam bawah.Pasar khatulistiwa ini menyediakan banyak makanan khas oleh oleh Jawa Barat,buah buahan,dan souvenir

 Selesai makan dan berfoto di taman,kami menyusuri lokasi yang terletak diatas.Dimana ada beberapa tempat bermain seperti memanah,melempar pisau dll.Harga regulernya 20 ribu rupiah.Disini juga ada stand makanan kecil,seperti es,sosis panggang,cilok dll.
Dari sini kita bisa melanjutkan sedikit pendakian jika ingin memetik langsung strowberi di kebunnya.Tapi sebelum membayar lebih baik ditanyakan terlebih dahulu apakah buahnya masih ada,karena bisa jadi sudah habis dipetik pengunjung yang memang ramai sekali.

Turun ke bawah sebelah kiri kita akan memanjakan mata di pinggiran danau.Jika ingin naik perahu untuk berkeliling musti sabar untuk mengantri.

Danau ini di kelilingi gazebo yang merupakan resto mini  Purbasari.Untuk bisa lesehan sambil makan santai di gazebo ini kita musti merogoh kocek 50 ribu per orang dengan minimal pemesan untuk 6 orang.Tapi lagi lagi harus ngantri dulu memesannya.Maklum tempat terbatas

Nah kalau yang ini namanya Lutung Kasarung,tempat makan yang di jalin sedemikian rupa dari akar  diatas pohon.Terus terang Lutung Kasarung ini yang bikin kami punya alasan ke dusun bambu ini.

Untuk bisa duduk di rumah pohon unik ini kita musti bayar juga ya...

 Setelah kenyang dengan wisata kulinernya dan puas memanjakan mata di tempat yang sejuk ini kamipun pulang dengan jalan kaki,melintasi Kampung Layung sambil menyusuri sawah yang menguning.Alhamdulillah....terlaksana juga mengunjungi salah satu dari beberapa tempat wisata di kota Bandung ini