Tuesday, January 26, 2016

Kilau Mentari di Pulau Tangkil Lampung



Siapa sangka setelah sekian lama tak berjumpa seorang sahabat sesama anggota PPI waktu  jaman kami jadi anak perantauan di  Chiba Japan dulu menghubungi dan mengatakan akan mengunjungi kami di kota Bandar Lampung.
Wah,senangnya itu tidak bisa dikatakan karena kangen sudah lama tak jumpa.
Singkat cerita pagi pagi kami menjemputnya dari bandara Raden Inten.
Sambil menghabiskan sarapan pagi di rumah  kami bercerita ngalor ngidul tentang apa saja setelah sekian waktu tak ada kabar berita diantara kami.

Selesai sholad jumat di kampus kami menyambangi sebentar museum Lampung.Baru setelah itu kami mengantarnya ke check in di hotel Novotel di daerah Teluk.
Dari lobby hotel di samping balkon kami bisa melihat pantai pantai terdekat di sekitaran Teluk.
Sambil ngopi ngopi cantik ala khas ulun Lampung kami berencana besok akan ke pantai terdekat saja tapi yang berada di salah satu pulau pulau kecil yang bertebaran di sekitaran Teluk saja.
Sesuai rencana kami pagi pagi sudah berangkat
menuju tempat  yang akan menyuguhkan pantai indahnya.
Ditengah jalan kami sempat mampir makan di salah satu resto yang ada di pinggir jalan.Kebetulan suaminya Nihonjin alias orang Japan ,jadi cocok banget dengan menu yang serba ikan seperti pindang ikan yang bikin lidah mengecap nikmatnya manis dan segarnya ikan bawal dan patin khas Lampung.
Selesai makan kami langsung jalan menuju tempat wisata pantai Mutun yang jaraknya tidak terlalu jauh bila di tempuh dari Bandar Lampung,sekitar kurang dari satu jam saja.Itupun sudah mampir makan juga hihihi...
Tujuan kami adalah menghitamkan kulit di pantai yang terletak di Pulau Tangkil.
Kami mengambil jalur penyeberangan dari pantai Mutun padahal bisa juga mengambil jalur penyeberangan yang lebih dekat yaitu dari TPI Lempasing.Tapi biarlah sekalian jalan jalan xixixi....
Sesampainya di pantai Mutun kamipun memarkir mobil dengan tarid Rp 15000 dan mulai mencari perahu untuk menyeberang ke Pulau Tangkil.
Setelah tawar menawar maka di sepakati pulang pergi dengan perahu ini kami dikenai biaya Rp 200.000 untuk 5 orang.Sebenarnya kemahalan sih karena biasanya kan tidak sampai 30 ribu untuk per orangnya.






Dari perahu yang kita tumpangi terlihat pulau cantik berpasir putih yang berkilau.
Rasanya tak sabar untuk segera berlabuh dan menjajakan kaki di segarnya air laut di siang yang cerah.
Oya untuk Masuk ke pulau ini pengunjungpun akan di kenai biaya masuk lagi sebesar Rp 5000.
Pulau yang memiliki luas kurang lebih 12 hektar ini sudah memiliki beberapa  fasilitas seperti penginapan, agro wisata, watersport, kendaraan ATV dan arena outbound.





Di sepanjang bibir pantai Pulau Tangkil yang di jadikan area wisata banyak di temukan pondokan yang dapat di sewa seharga Rp 50000 untuk yang ukuran kecil dan Rp 100000 untuk yang ukuran besar
Pulau Tangkil ini masuk ke dalam  wilayah Desa Sukajaya Lempasing Kecamatan Padang Cermin Lampung Selatan.Untuk kepulau ini  waktu yang  di tempuh sekitar 15 menit saja.15 menit tidak akan begitu lama karena pemandangan laut biru yang di suguhkan alam begitu menawan hati.


 

Dan ada yang khas di bibir pantai pulau ini yaitu gapura dari susunan batu yang artistik dan khas.
Warna batu alam yang betul betul terlihat alami di atas pasir yang putih di pinggir pantai



Karena pemanfaatkan lahannya masih sekitar 3 hektar dari luas keseluruhan yang 12 hektare maka pulau ini masih terlihat asri menghijau dari pasir pantai putih dan laut birunya yang mempesona.




Oya untuk bisa menyewa fasilitas watersport yang tersedia seperti banana boat,parasailing,kano,boat bisa dengan membeli tiketnya terlebih dahulu di tempat penjualan tiket yang terletak di samping pondokan pondokan.



Dari pulau Tangkil ini ternyata kami bisa melihat kota Teluk,termasuk bangunan hotel Novotel tempat menginap.

Ah jadi senyum sendiri karena kemarin kami dari balkon hotel dengan jelas melihat pantai pantai indah pulau ini ternyata siang yang panas ini gantian bisa melihat    bangunan hotel dari pulau kecil di seberangnya.


Oya kali ini ada tipsnya yang harus di perhatikan yaitu seperti biasa dalam mengunjungi tempat wisata di tanah air adalah pandai menawar ya,agar tidak di getok.ular kali di getok wkwkwk....




Ini adalah jenis perahu yang kita dapat sewa untuk perjalanan menyeberang pulau pulang pergi dengan tarif tertentu.

Pandai pandailah menawar dengan pemilik perahu.Kalau perahu yang di gunakan untuk menyeberang beramai ramai biasanya tarif yang di kenakan Rp 15000 hingga Rp 25000 untuk pergi pulang.Tapi bisa juga di kenakan tarif mahal sekitar Rp 50000 per orang.



Setelah puas seharian berenang,berendam dan berleha leha di pondokan dengan santapan nasi bungkus yang sengaja di bawa dari seberang tadi.Maka ada yang waktu paling di sukai setiap ke pantai adalah tiduran di pasir.Carilah lokasi yang tidak terkena sinar matahari langsung.Dengarkan deburan ombak kecilnya yang menina bobokan,di jamin bikin merem melek sesaat.Karena kalau kelamaan bisa gosong kita punya kulit hihhihihi....


Oya tips yang lainnya yaitu banyak banyaklah atau secukupnya banyak bekal makanan dan minuman sebelum melakukan penyeberangan ke pulau,karena percayalah kalau harga di pulau itu bisa melangit alias mahal di banding di seberang sana.Catet ya guys...



Selain makanan dan minuman kesukaan,bisakanlah  menyediakan,berbekal dan meminum minuman ber ion seperti pocarisweat,ini salah satu tips agar tidak terkena dehidrasi setelah menghabiskan waktu di luar ruangan dengan suhu yang panas aduhai.


Tips yang lainnya,agar kita tetap secantik dan sesegar bunga pohon waru yang banyak terdampar di pantai adalah gunakan cream sunblock sebelum menyeberang ke pulau plus asesoris wajib seperti topi dan kacamata biar keren dan terjaga terus kesegarannya hingga waktu senja ketika balik pulang meninggalkan pantai yang mulai berbalut temaran senja.




Dan akhirnya kami pun kembali pulang,menyeberang balik  ke pantai Mutun. Benar benar hingga matahari tenggelam perjalanan kami hari ini.
Seperti juga nyanyian alam yang di iringi  lamat lamat suara burung burung yang bernyanyi riang pulang ke sarang begitupun kami yang akan pulang ke Tanjung Karang dengan perasaan riang nian












1 comment: