Siapa sangka setelah sekian lama tak berjumpa seorang sahabat sesama anggota PPI waktu jaman kami jadi anak perantauan di Chiba Japan dulu menghubungi dan mengatakan akan mengunjungi kami di kota Bandar Lampung.
Wah,senangnya itu tidak bisa dikatakan karena kangen sudah lama tak jumpa.
Singkat cerita pagi pagi kami menjemputnya dari bandara Raden Inten.
Sambil menghabiskan sarapan pagi di rumah kami bercerita ngalor ngidul tentang apa saja setelah sekian waktu tak ada kabar berita diantara kami.
Selesai sholad jumat di kampus kami menyambangi sebentar museum Lampung.Baru setelah itu kami mengantarnya ke check in di hotel Novotel di daerah Teluk.
Dari lobby hotel di samping balkon kami bisa melihat pantai pantai terdekat di sekitaran Teluk.
Sambil ngopi ngopi cantik ala khas ulun Lampung kami berencana besok akan ke pantai terdekat saja tapi yang berada di salah satu pulau pulau kecil yang bertebaran di sekitaran Teluk saja.
Sesuai rencana kami pagi pagi sudah berangkat
menuju tempat yang akan menyuguhkan pantai indahnya.
Ditengah jalan kami sempat mampir makan di salah satu resto yang ada di pinggir jalan.Kebetulan suaminya Nihonjin alias orang Japan ,jadi cocok banget dengan menu yang serba ikan seperti pindang ikan yang bikin lidah mengecap nikmatnya manis dan segarnya ikan bawal dan patin khas Lampung.
Selesai makan kami langsung jalan menuju tempat wisata pantai Mutun yang jaraknya tidak terlalu jauh bila di tempuh dari Bandar Lampung,sekitar kurang dari satu jam saja.Itupun sudah mampir makan juga hihihi...
Kami mengambil jalur penyeberangan dari pantai Mutun padahal bisa juga mengambil jalur penyeberangan yang lebih dekat yaitu dari TPI Lempasing.Tapi biarlah sekalian jalan jalan xixixi....
Setelah tawar menawar maka di sepakati pulang pergi dengan perahu ini kami dikenai biaya Rp 200.000 untuk 5 orang.Sebenarnya kemahalan sih karena biasanya kan tidak sampai 30 ribu untuk per orangnya.