Kedatangan seorang sahabat beberapa waktu lalu,atau bertepatan dengan puasa bulan ramadhan tidak menghalangi keinginan kami untuk mengajak sekaligus memperkenalkan "sang bumi ruwah jurai" ,yaitu julukan untuk provinsi Lampung kepada sahabat kami.
Waktu kunjungannya yang tidak lama & ada beberapa urusan yang harus diselesaikan menyebabkan di siang hari terakhir sebelum esoknya beliau pulau,kami berkesempatan untuk mengajak mereka menyapa salah satu pantai yang ada dipinggiran kota Bandar Lampung selepas sholad ashar.
Sebenarnya pertamanya agak ragu juga untuk kepantai di waktu sore,terlebih lagi di bulan ramadhan.Khawatirnya kami hanya sebentar saja bisa menikmati pasir pantai karena pastinya pantai akan segera ditutup menjelang magrib.
Pantai yang akan kami kunjungi adalah pantai pulau pasir.Letaknya di Desa Tarahan, Lampung Selatan. Berjarak sekitar kurang lebih 22 km dari ibu kota Bandar Lampung dan bisa ditempuh dengan kendaraan sekitar 30 menit.
Untuk sampai kesana kami mengambil jalan dalam kota,karena jika melewati jalan bypass atau lingkar luar selain ramai oleh banyak truk dikarenakan jalan itu juga merupakan jalan lintas sumatera juga karena kondisi jalannya yang agak rusak.
Dari jalan ZA pagar alam,lurus jalan raden intan,di putaran patung gajah tanjung karang belok kiri untuk langsung arah kepelabuhan panjang melalui jalan gatot subroto lalu kearah tarahan dijalan by pass yaitu jalan lintas Sumatera ruas Bandar Lampung Pelabuhan Bakauheni.
Jadi bila dari pelabuhan bakauheni akan melewati pantai ini menjelang sampai kekota bandar lampung.Sekitar 80 kilometer dari arah Pelabuhan Bakauheni.
Ada patung yang menandai lokasi ini,yaitu dijalan pintu masuk kelokasi ini terdapat 2 patung orang disamping gerbang.Cukup dengan membayar karcis seharga Rp 3000/orang ditambah uang parkir mobil Rp10000,kalau motor sih Rp 5000.Dengan harga ini kita bisa sepuasnya menikmati pantai pulau pasir ini.
Tapi kali ini kami hanya akan melewati pantai di temaran senja dan menikmati sunset dengan sepuasnya hingga garis cakrawala tak nampak lagi.
Ketika kami menjajaki kaki dipantai ini,tempat ini sepi sekali dari pengunjung.Ada keuntungan tersendiri kami bisa menikmati kesempatan di pantai ini tampa suasana hiruk pikuk pengunjung seperti biasanya.
Jelas ini langka sekali menikmati pasir dipulau pasir dengan keadaan lenggang.
Hal ini dikarenakan orang jarang bermain ke tepi pantai yang masih ada mentari yang mengintip diufuk barat pada bulan ramadhan he..he..he..
Kalau ingin menikmati suasana pantai yang lenggang seperti ini bisa dicoba datanglah ketika menjelang sore dibulan Ramadhan,walau dahaga mendera tetapi kebahagiaan dapat menyiramkan kesejukannya melalui suasana senja dipantai
Pulau pasir ini merupakan sebuah tempat hiburan rakyat (THR) yang sebenarnya terletak secara administratif, ia terletak di Kabupaten Lampung Selatan.Pantai ini juga berbatasan dengan pantai selaki.Terlihat diseberang ada beberapa pulau pulau kecil seperti pulau condong ,pulau bule dan pulau tangkil
Sebenarnya jika kami kepantai ini lebih siang mungkin kami bisa menyebrang kepulau condong dan dapat menikmati keindahan alam bawah laut juga.
Dulu pernah kesini dan punya pengalama dimana ketika menyewa perahu untuk menyebrang ke pulau biasanya sang punya perahu memberi penumpang sebuah kotak kayu yang satu sisinya berupa kaca bening berukuran 2,5 meter persegi.Tetapi masih teringat waktu itu perut langsung mual,alias mabuk oleh goncangan perahu dengan posisi kepala melihat kebawah.
Dimana dengan alat tradisional tersebut kita bisa memandangi indahnya pemandangan bawah laut dengan segala penghuninya beruba tumbuhan dan hewan laut yang biasa hidup dipantai laut dangkal.juga terumbu karang sangat jelas terlihat seperti memandangi akuarium saja.
Alat ini biasa digunakan masyarakat sekitar untuk mencari lobster dan kepiting karang.
Dan ketika air laut mulai meninggalkan bibir pantai, maka garis pantai menjorok hingga seratusan meter ke tengah laut dan pantai terasa akan semangkin luas.maka hamparan pasir putih yang lembut bebas menyapu kaki di sepanjang pantai.
Saat-saat seperti ini pastinya selalu menggoda kita untuk berjalan menyusuri pantai.Melihat jejak jejak kehidupan laut dangkal siang tadi.binatang binatang kecil terlihat menbuat sarang sementara dipasir.
Keramahan laut dan pantai Pulau Pasir sulit didapati di pantai lain
bentangan pantai, dan bebas dari karang membuat orang tua tidak khawatir pada anak-anaknya.
Anak-anak bermain pasir, mencari karang, membuat istana pasir, berlarian, atau sekadar tidur atau bergulingan di atas pasir tampa memperdulikan sekitarnya.Seolah olah ini dunia khayalan kanak kanak yang nyata dinikmati dengan kebahagiaan
Tidak ada ombak menggulung ataupun jebakan palung. Kendati air mulai pasang, anak-anak tetap bebas bermain ban berenang
atau berkecipak air laut karena kedalamannya tidak membahayakan.Berjalan diantara perahu perahu yang sedang bersandar
akram tetap semangat walau lagi berpuasa,ganbatte nak.....
padahal kami telah merayunya habis habisan untuk membatalkan saja puasanya kali ini karena takut dehidrasi tetapi sikecil tetap menyakinkan kami bahwa ia tetap kuat hingga bedug maghrib nanti....
Karena hari telah senja membuat air laut mulai menyurut ketengan.Kesempatan ini akan membuat kita bisa bermain hingga ketengah.Hal yang tak mungkin dilakukan bila pagi tadi.
Yang tersisa di pantai dari menyurutnya air laut dari bibir pantai.Untuk Yuki kun dan akram hal ini bisa jadi sesuatu yang menyenangkan.Karena mereka berdua bisa membuat acara pemakaman dipasir yang unik ala anak anak
saat sunset, air laut di pantai ini surut, dan garis pantai akan semakin luas menjorok ke laut.
melihat ini seperti melihat gambar ibu pertiwi qi..qi..qi...
Dan tentunya kalau yang hobi foto,suasana dan tempat seperti ini tentu oke banget.suasana yang akan menjadi kenangan indah tersendiri
perpaduan antara gadis belia dan indahnya pantai tentu punya keunikan tersendiri.Sana chan sangat bahagia kali ini karena beberapa kali mengunjungi pantai di beberapa kota dipulau lain ia tak berkesempatan bermain pasir dan berbasah basahan dengan cipratan air laut seintim ini.Maklum kebanyakan pantai yang didatangi bukan pantai yang ramah untuk kita bisa bersenda gurau dibibir pantai itu.
Bermandi pasir hingga matahari pulang ke peranduan,tentu akan menjadi memori tersendiri,dan akan menjadi cerita indah jika akram besar kelak.Akram ingin kembali menikmati sore dengan pasir pantainya lagi.. dan lagi katanya
Siluet menyentuh mentari yang akan tenggelam,dapat menghantarkan mentari pulang keperanduan dengan hiasan yang membias semburat jingga,melumatkan lelah hari ini
Tak ada pengunjung lain dipantai ini,karena sebentar lagi adzan maghrib akan berkumandang yang artinya puasa hari ini akan berakhir
Sungguh menyaksikan mentari tenggelam
diantara deburan ombak pasir pantai
diantara nyanyian burung burung yang pulang kesarang
diantara redupnya mega yang keemasan
mengingatkan diri,bahwa
semuanya tak ada yang abadi
semuanya fana
semuanya pasti kan menghilang,perlahan.................
Setelah berpuas menikmati pasir pantai & bermandikan cahaya jingga keemasan mentari yang tenggelam batas dicakrawala senja maka akhir hari ini pun ditutup dengan berifthor di sebuah resto.
Alhamdulillah.........................