Friday, December 07, 2012

Senja di Lintas Cipratan Khayangan Pulau Pasir




Kedatangan seorang sahabat beberapa waktu lalu,atau bertepatan dengan puasa bulan ramadhan tidak menghalangi keinginan kami untuk mengajak sekaligus memperkenalkan "sang bumi ruwah jurai" ,yaitu julukan untuk provinsi Lampung kepada sahabat kami.

Waktu kunjungannya yang tidak lama & ada beberapa urusan yang harus diselesaikan menyebabkan di siang hari terakhir sebelum esoknya beliau pulau,kami berkesempatan untuk mengajak mereka menyapa salah satu pantai yang ada dipinggiran kota Bandar Lampung selepas sholad ashar.


Sebenarnya pertamanya agak ragu juga untuk kepantai di waktu sore,terlebih lagi di bulan ramadhan.Khawatirnya kami hanya sebentar saja bisa menikmati pasir pantai karena pastinya pantai akan segera ditutup menjelang magrib.

Pantai yang akan kami kunjungi adalah pantai pulau pasir.Letaknya di Desa Tarahan, Lampung Selatan. Berjarak sekitar kurang lebih 22 km dari ibu kota Bandar Lampung dan bisa ditempuh dengan kendaraan sekitar 30 menit.
Untuk sampai kesana kami mengambil jalan dalam kota,karena jika melewati jalan bypass atau lingkar luar selain ramai oleh banyak truk dikarenakan jalan itu juga merupakan jalan lintas sumatera juga karena kondisi jalannya yang agak rusak.

Dari jalan ZA pagar alam,lurus jalan raden intan,di putaran patung gajah tanjung karang belok kiri untuk langsung arah kepelabuhan panjang melalui jalan gatot subroto lalu kearah tarahan dijalan by pass yaitu jalan lintas Sumatera ruas Bandar Lampung Pelabuhan Bakauheni.

Jadi bila dari pelabuhan bakauheni akan melewati pantai ini menjelang sampai kekota bandar lampung.Sekitar 80 kilometer dari arah Pelabuhan Bakauheni.


Ada patung yang menandai lokasi ini,yaitu dijalan pintu masuk kelokasi ini terdapat 2 patung orang disamping gerbang.Cukup dengan membayar karcis seharga Rp 3000/orang ditambah uang parkir mobil Rp10000,kalau motor sih Rp 5000.Dengan harga ini kita bisa sepuasnya menikmati pantai pulau pasir ini.

Tapi kali ini kami hanya akan melewati pantai di temaran senja dan menikmati sunset dengan sepuasnya hingga garis cakrawala tak nampak lagi.


Ketika kami menjajaki kaki dipantai ini,tempat ini sepi sekali dari pengunjung.Ada keuntungan tersendiri kami bisa menikmati kesempatan di pantai ini  tampa suasana hiruk pikuk pengunjung seperti biasanya.

Jelas ini langka sekali menikmati pasir dipulau pasir dengan keadaan lenggang.
Hal ini dikarenakan orang jarang bermain ke tepi pantai yang masih ada mentari yang mengintip diufuk barat pada bulan ramadhan he..he..he..
Kalau ingin menikmati  suasana pantai yang lenggang seperti ini bisa dicoba datanglah ketika menjelang sore dibulan Ramadhan,walau dahaga mendera tetapi kebahagiaan dapat menyiramkan kesejukannya melalui suasana senja dipantai

Pulau pasir ini merupakan sebuah tempat hiburan rakyat (THR) yang sebenarnya terletak secara administratif, ia terletak di Kabupaten Lampung Selatan.Pantai ini juga berbatasan dengan pantai selaki.Terlihat diseberang ada beberapa pulau pulau kecil seperti pulau condong ,pulau bule dan pulau tangkil


Sebenarnya jika kami kepantai ini lebih siang mungkin kami bisa menyebrang kepulau condong dan dapat menikmati keindahan alam bawah laut juga.

Dulu pernah kesini dan punya pengalama dimana ketika menyewa perahu untuk menyebrang ke pulau biasanya sang punya perahu memberi penumpang sebuah kotak kayu yang satu sisinya berupa kaca bening berukuran 2,5 meter persegi.Tet
api masih teringat waktu itu perut langsung mual,alias mabuk oleh goncangan perahu dengan posisi kepala melihat kebawah.


Dimana dengan alat tradisional tersebut kita bisa memandangi indahnya pemandangan bawah laut dengan segala penghuninya beruba tumbuhan dan hewan laut yang biasa hidup dipantai laut dangkal.juga terumbu karang sangat jelas terlihat seperti memandangi akuarium saja.


Alat ini biasa digunakan masyarakat sekitar untuk mencari lobster dan kepiting karang.



Dan ketika air laut mulai meninggalkan bibir pantai, maka garis pantai menjorok hingga seratusan meter ke tengah laut dan pantai terasa akan semangkin luas.maka hamparan pasir putih yang lembut bebas menyapu kaki di sepanjang pantai.

 Saat-saat seperti ini pastinya selalu menggoda kita untuk berjalan menyusuri pantai.Melihat jejak jejak kehidupan laut dangkal siang tadi.binatang binatang kecil terlihat menbuat sarang sementara dipasir.


Keramahan laut dan pantai Pulau Pasir sulit didapati di pantai lain
bentangan pantai, dan bebas dari karang membuat orang tua tidak khawatir pada anak-anaknya.


Anak-anak bermain pasir, mencari karang, membuat istana pasir, berlarian, atau sekadar tidur atau bergulingan di atas pasir tampa memperdulikan sekitarnya.Seolah olah ini dunia khayalan kanak kanak yang nyata dinikmati dengan kebahagiaan


Tidak ada ombak menggulung ataupun jebakan palung. Kendati air mulai pasang, anak-anak tetap bebas bermain ban berenang

atau berkecipak air laut karena kedalamannya tidak membahayakan.Berjalan diantara perahu perahu yang sedang bersandar


akram tetap semangat walau lagi berpuasa,ganbatte nak.....
padahal kami telah merayunya habis habisan untuk membatalkan saja puasanya kali ini karena takut dehidrasi tetapi sikecil tetap menyakinkan kami bahwa ia tetap kuat hingga bedug maghrib nanti....






Karena hari telah senja membuat air laut mulai menyurut ketengan.Kesempatan ini akan membuat kita bisa bermain hingga ketengah.Hal yang tak mungkin dilakukan bila pagi tadi.




Yang tersisa di pantai dari menyurutnya air laut dari bibir pantai.Untuk Yuki kun dan akram hal ini bisa jadi sesuatu yang menyenangkan.Karena mereka berdua bisa membuat acara pemakaman dipasir yang unik ala anak anak 
 
saat sunset, air laut di pantai ini surut, dan garis pantai akan semakin luas menjorok ke laut.

melihat ini seperti melihat gambar ibu pertiwi qi..qi..qi...

 kenangan indah bermain pasir disebagian  cipratan khayangan dibumi,pantai yang membentang,ramah dijamah kaki yang berlarian
 Dan tentunya kalau yang hobi foto,suasana dan tempat seperti ini tentu oke banget.suasana yang akan menjadi kenangan indah tersendiri


perpaduan antara gadis belia dan indahnya pantai tentu punya keunikan tersendiri.Sana chan sangat bahagia kali ini karena beberapa kali mengunjungi pantai di beberapa kota dipulau lain ia tak berkesempatan bermain pasir   dan berbasah basahan dengan cipratan air laut seintim ini.Maklum kebanyakan pantai yang didatangi bukan pantai yang ramah untuk kita bisa bersenda gurau dibibir pantai itu.
Bermandi pasir hingga matahari pulang ke peranduan,tentu akan menjadi memori tersendiri,dan akan menjadi cerita indah jika  akram besar kelak.Akram ingin kembali menikmati sore dengan pasir pantainya lagi.. dan lagi  katanya

Siluet  menyentuh mentari yang akan tenggelam,dapat menghantarkan mentari pulang keperanduan dengan hiasan yang membias semburat jingga,melumatkan lelah hari ini 

Tak ada pengunjung lain dipantai ini,karena sebentar lagi adzan maghrib akan berkumandang yang artinya puasa hari ini akan berakhir
Sungguh menyaksikan mentari tenggelam
 diantara deburan ombak pasir pantai
diantara nyanyian burung burung yang pulang kesarang
diantara redupnya mega yang keemasan
mengingatkan diri,bahwa
semuanya tak ada yang abadi
semuanya fana
semuanya pasti kan menghilang,perlahan.................


Setelah berpuas menikmati pasir pantai & bermandikan cahaya jingga keemasan mentari yang tenggelam batas dicakrawala senja maka akhir hari ini pun ditutup dengan berifthor di sebuah resto.
Alhamdulillah.........................

Wednesday, November 28, 2012

Bermandi pasir di Pulau Kelagyan Lampung

Biasanya ketika mendengar kata Lampung maka yang terbayang oleh orang yang belum pernah ke provinsi ini adalah suatu daerah yang banyak hutan belantaranya atau bisa juga langsung terpikir tentang gajah yang pintar di sekolah khusus gajah yaitu Way kambas.
Sebenarnya Lampung itu banyak kawasannya berbatasan dengan pantai pantai yang indah. Seperti Pantai Pasir Putih, Selaki, dan Mutun dan yang lain, selain itu ada juga pantai alami dengan gerombolan Lumba-Lumba liar, yaitu pantaiditeluk Kiluan .

Tapi ketika liburan kali ini yang kebetulan kami tidak pulang ke jakarta sebagaimana  biasanya tetapi malahan anak anak dikunjungi  oleh MbahPutri,Om & sepupunya.
Untuk memperkenalkan Lampung kami mengajak mereka untuk berwisata bahari.Karena kami tinggal di Bandar Lampung yang  kebetulan  kotanya banyak terdapat pantai yang indah maka kami memutuskan untuk melewati  hari dengan bermandi pasir dipantai.

Tujuan kali ini ke pantai klara di daerah  Padang cermin yang jaraknya bisa ditempuh kurang 1 jam dari tempat tinggal kami di daerah Rajabasa.





Dari Bandar Lampung Tanjung Karang kita bisa melewati jalan yang menuju Teluk betung bagian utara,yaitu dari jalan ikan tenggir kita ambil arah ikan sebelah yang menuju jalan RE Martadinata terus saja sampai menuju arah yang Padang cermin,Hanura.karena pantai klara ini terletak persis di pinggir Jalan Raya Way Ratai, Desa Ketapang, Kecamatan Padangcermin, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung. Jalan beraspal lumayan halus.

Sepanjang jalan menuju kesana kita akan melewati beberapa tempat wisata pinggir pantai seperti merak belatung,pantai gading,pantai mutun.Jadi jangan sampai salah masuk ya....

Ketika m
elewati pasar Hanura  kita bisa membeli makanan di banyak rumah  makan.selain rasanya enak ,bersih & murah.membeli bekal itu lebih praktis daripada membawa dari rumah.

Bila telah Melewati gerbang pangkalan TNI AL dan dermaga di sekitar Padang Cermin,siap siap saja karena sudah hampir dekat  tiba di lokasi yangdimaksud. 
 Pantai indah yang pertama, Klara II namanya jadi mobil tetap melenggang  jalan, setelah beberapa ratus meter, tibalah di pantai yang dimaksud yaitu Pantai Klara.




Mengenai tiket masuk, katanya sih per orang dikenai tarif Rp 7.500. Kendaraan bermotor Rp 15 ribu dan mobil Rp 25 ribu.Tapi biasanya kendaraan kami dihitung Rp15000 tampa dihitung jumlah penumpang.

Pantai Klara ini merupakan salah satu objek wisata bahari yang ditawarkan Kabupaten Pesawaran.

Nama Klara sendiri diambil dari kependekan dari Kelapa Rapat. Dimana lokasi pantai ini sangat banyak pohon kelapa yang jaraknya berdekatan sehingga membentuk kanopi atau peneduh bibir pantai. Lokasinya pantai Klara sangat aman tepat di teluk Lampung menghadap Barat Daya. Selain letaknya yang tidak terlalu jauh dari Bandar Lampung (+ 25km),

 Setelah parkir mobil   didekat sebuah  gubuk yang Rp 25000 kami bisa sepuasnya memakainya.Seperti biasa anak anak  mulai menceburkan dirinya  ke pantai.
Disini biasanya  kita bisa menyewa kano Rp15000/jam, atau  naik perahu.


Siang ini kami ditawari untuk menyebrang kepulau Kelagyan dengan perahu boat .Dengan harga Rp100.000 untuk tujuh orang.Waktunya terserah kita,atau tergantung perjanjian.Artinya dengan harga ini sudah termasuk berangkat & pulang dari pulau tersebut.
Karena belum pernah kepulau itu akhirnya kita memutuskan untuk mencoba menyebrang kesana.




Dengan perahu  ini kami menyebrang ke pulau.Sistem sewanya antar  jemput.Jadi tinggal janjian saja sama  yang punya perahu kita ingin di jemput   lagi jam berapa.Kita bisa puas  menikmati semua keindahan dipulau seberang.




Ternyata benar.......
Pulau Kelagyan ini lebih indah dan bersih.Pantainya yang putih dan dipagari bukit hijau dibelakangnya sungguh merampas rasa kagum kami yang ada he..he..he...

Pulau Kelagyan ini ternyata bisa menjadi tujuan wisata snorkeling loh..
Baru tahu ternyata dengan harga Rp 300.000 kita sudah bisa menikmati keindahan bawah laut seperti karang yang beraneka bentuk dan hewan-hewan bawah laut yang sangat jarang kita  jumpai.



Tapi kali ini kami tidak ingin bersnorkeling karena tidak ada persiapan.mungkin lain waktu ingin mencobanya.

Cukup bermain di pantainya yang indah,itu sudah cukup puas.Apalagi karena pantai ini tidak seramai dipantai klara diseberang tadi.Jadi cukup leluasa bersenda gurau dengan pasir dan ombak yang genit memainkan pasir pasir dipantai.Bisa dikata pantai kelagyan ini sifatnya tidak terlalu umum sekali  karena untuk kepantai yg ada dipulau kecil ini hanya untuk orang orang yang mau  menyebrang saja kesini




Berenang.berlari lari diantara butiran pasir dan kemilau air laut yang anggun bisa melupakan betapa sebenarnya siang itu sungguh terik


Sikecil senang sekali   walau hanya bermain dibibir pantai walau tanpa harus  berenang agak ke tengah laut  seperti kakak kakaknya  yang lain


Adam bersama Mbah putri  menikmati kopi  hangat  & camilan kecil untuk mengganjal rasa lapar



Pohon pohon waru disepanjang bibir pantai sangat  berguna ketika terik mentari menyinari  siang yang terang.sejuk duduk  duduk  dibawahnya sambil   melihat anak anak di  laut




walau begitu
kemilau gemerlap mentari & pasir putih
gugur & tersapu ombak,
membuatnya tetap cantik.....
@taken by mamanya3adnan — di Pantai pulau Kelagyaan Lampung.



Daun daun yang berserakan terlihat  begitu  beda  diantar pasir putih pantai.....



Pantai yang jarang dikunjungi orang membuat pantai ini masih bersih sekali dibandingkan dengan pantai pantai yang menjadi tujuan wiasat yang ada.
Dipantai ini juga sering digunakan untuk acara acara pelatihan tertentu.Sesekali melintas banana boat denganpenumpang yang heboh.



Mama  dan abi  asik berfutu futu,jadi pingin nyanyi 

"Hateshinai ....
ao no mukou e
Bokutachiro mirai wa hiro garu,
Beautiful day ....
Kimi to boku ga koko ni iru
Hashi tabun dake michi wa no miru kara ...




Horee...  dapet ubur ubur,bintang laut,dan ikan kecil.Seperti  biasa kalau sudah kepantai hobinya pasti  nangkepin yang  begitu.


 Asiknya  bisa  bermain  bersama,menuliskan kata kata di pasir yang akan lenyap   ditelan ombak kecil yang  datang


senangnya si  kecilku


 berlatar deretan  bukit   hijau  disepanjang  pinggir pantai



Membuat istana pasir yang rapuh.....



Minuman yang harus ada jika kita beraktivitas  diluar  ruangan  & banyak mengeluarkan cairan


Betapa senangnya keponakanku,padahal beberapa  bulan yang lalu ibunda tercinta pergi untuk selama lamanya.sungguh  liburan kali  ini juga untuk melupakan sejenak kesedihan dan duka di hatinya




Setelah hari beranjak sore kami pun kembali pulang keseberang.
Walau pergi kemana saja diwaktu jamnya sholad  maka tiada alasan untuk  tidak melaksanakannya.
Sebelum kembali pulang kerumah akhir siang hari itu kami semua sudah kenyang,mandi,sholad  setelah puas bermandi pasir  di pantai sebuah pulau kecil yang istimewa yaitu pantai pulau kelagyan.